PENGERTIAN BIG DATA
Big Data adalah istilah yang diberikan pada kumpulan data yang beukuran sangat besar dan kompleks, sehingga tidak memungkinkan untuk diproses menggunakan perangkat pengelola database konvensional ataupun aplikasi pemroses data lainnya.
Dalam Gartner IT Glossary, Big Data didefinisikan sebagai berikut [1] : Big Data is high-volume, high-velocity and/or high-variety information assets that demand costeffective, innovative forms of information processing that enable enhanced insight, decision making, and process automation. Dengan mengacu pada definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama Big Data meliputi tiga hal – biasa disingkat dengan 3V – yaitu volume, velocity, dan variety. Volume terkait dengan besaran data yang harus dikelola berukuran super besar. Velocity berkenaan dengan kecepatan pemrosesan data yang harus mengimbangi pesatnya pertumbuhan jumlah data. Sedangkan variety merujuk pada karakteristik sumber data yang sangat beragam, baik itu yang berasal dari basis data yang terstruktur maupun juga dari data-data yang tidak terstruktur.
PEMANFAATAN BIG DATA PADA SEKTOR BISNIS
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis memiliki orientasi utama pada pencapaian margin laba setinggi mungkin (profit oriented). Berbagai informasi penting dapat dihasilkan dari Big Data yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan sebagai berikut [3] :
- Mengetahui respons masyarakat terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui analisis sentimen di media sosial.
- Membantu perusahaan mengambil keputusan secara lebih tepat dan akurat berdasarkan data.
- Membantu meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan.
- Perencanaan usaha, dengan mengetahui perilaku pelanggan seperti pada perusahaan telekomunikasi dan perbankan.
- Mengetahui trend pasar dan keinginan konsumen.
PEMANFAATAN BIG DATA PADA SEKTOR LAYANAN PUBLIK
Perusahaan atau institusi yang yang berada pada sektor layanan publik lazimnya memiliki orientasi utama pada pencapaian kepuasan klien/ pelanggan. Resource Big Data dapat memberikan andil dengan menyajikan berbagai informasi berharga sebagai berikut [3] :
- Mendapatkan feedback dan respon masyarakat sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perbaikan pelayanan publik. Feedback tersebut dapat diperoleh dari sistem informasi layanan pemerintah maupun dari media sosial.
- Membuat layanan terpadu dengan segmen khusus sehingga layanan bisa lebih efektif dan efisien.
- Menemukan solusi atas permasalahan yang ada, berdasarkan data. Sebagai contoh : menganalisis informasi cuaca dan informasi pertanian terkait data tingkat kesuburan tanah, pemerintah dapat menetapkan atau menghimbau jenis varietas tanaman yang ditanam oleh petani pada daerah dan waktu tertentu.
CONTOH MASALAH DAN SOLUSI
Di Indonesia, berdasarkan survey beberapa perusaahn besar, penggunaan Big Data masih belum optimal. Teknologi ini masih dianggap asing dan belum dianggap akan memberikan hasil yang menguntungkan. Setiap perusahaan menghasilkan begitu banyak data setiap harinya. Dengan semua data yang mereka simpan, hanya sedikit dari mereka yang dapat mengolahnya menjadi informasi untuk pengambilan keputusan strategis bagi perusahaan,
Contoh skenario dimana Big Data digunakan misalnya adalah pemanfaatan data dari social media, twitter, facebook dsbnya dipadukan dengan data dari perusahaan sendiri misalnya data dari penjualan atau data pelanggan yang sudah ada di relasional database. Dengan demikian bisa didapatkan analisis untuk melakukan strategi marketing yang jitu. Misalnya dengan menganalisis orang-orang di social media yang berpengaruh untuk memasarkan produk.
Personalisasi aplikasi dan situs pencarian sesuai kecenderungan penggunanya merupakan salah satu bentuk penerapan big data. Tidak hanya menjadikan analisis yang bersifat deskriptif, big data juga memungkinkan untuk analisis prediktif dan kelak preskriptif. Sayangnya, big data masih terbilang baru di Indonesia.
Seiring penggunaan ponsel pintar yang makin meluas, itu artinya semakin banyak data personal pengguna yang bisa dikumpulkan, termasuk jenis situs yang biasa dibuka. Bagi Anda yang terbiasa menonton di Youtube misalnya, mestinya menyadari bahwa situs berbagi video tersebut memberikan rekomendasi video sesuai jenis yang sering ditonton sebelumnya.
Nama lengkap, nomor kartu tanda penduduk, alamat, dan jenis kelamin, merupakan informasi standar yang bisa dikumpulkan provider telepon setiap kali seorang pengguna meregistrasikan nomornya. Namun, pengumpulan data yang dilakukan tidak berhenti sampai di situ. Provider seperti Telkomsel bisa mencatat ke mana saja pengguna pergi, ke toko atau restoran seperti apa dia biasa masuk, bepergian untuk tujuan liburan atau bisnis, bahkan mencatat apakah percakapan telepon biasanya seputar kerjaan atau urusan personal.
Dalam kasus virus ebola contohnya, dengan melihat big data pun bisa membantu untuk melacak penyebarannya, Industri ini sangat menjanjikan, tapi kalau ada salah, juga bisa sangat memengaruhi industri tersebut. Di Indonesia sendiri, perangkat hukum untuk mengatur soal big data masih perlu dirumuskan untuk menghindari penyelewengan di kemudian hari, soal privasi termasuk salah satu di antaranya.
Daftar Pustaka
Jurnal :
Maryanto, B. (2017). BIG DATA DAN PEMANFAATANNYA. Media Informatika Vol.16 No.2 (2017).
Artikel :
Kusuma, N. V. (2017). Contoh Penerapan Big Data Dalam Kehidupan Sehari-hari. Retrieved from https://www.dictio.id/t/apa-contoh-penerapan-big-data-dalam-kehidupan-sehari-hari/14361
Leave a Reply