Complex System
Sebelum berbicara mengenai implementasi Complex System, mari kita mengenal Cynefin Frameworkyang terdiri dari:
- Complex System
Apa itu Complex System? adalah suatu masalah yang hubungan antara penyebab dan akibatnya tidakjelas. Sehingga untuk mengatasinya membutuhkan penelitian. Sumber pengetahuan mungkin tersedia tapi sangat terbatas.
Karena membutuhkan penelitian, pendekatan yang dilakukan adalah:
Probe->Sense->Respond
Jadi kita harus mencobanya terlebih dahulu. Siapa tahu berhasil. Jika ternyata berhasil, kita melihat mengapa hal tersebut berhasil, kemudian merespon/menunjukkan penemuan tersebut.
Solusi yang digunakan oleh orang lain belum tentu sesuai dengan masalah kita. Estimasi waktu untuk masalah jenis ini sangat sulit dikalkulasi. Kita tidak dapat menerka kapan masalah tersebut akan berhasil diatasi (ilhamrizqi.com, 2014).
Contoh: Membuat software baru, Mendesain pesawat.
- Complicated System
Masalah yang hubungan antara penyebab dan akibatnya belum jelas. Sehingga untuk mengetahui penyebabnya, butuh pemeriksaan lebih lanjut.
Karena membutuhkan pemeriksaan dan analisa, maka pendekatan yang dilakukan adalah:
Sense->Analyze->Respond
Kita lihat terlebih dahulu situasinya untuk mendefinisikan masalah, lalu dianalisa apa saja kemungkinan yang menjadi penyebabnya, kemudian merespon atau mengambil tindakan yang diperlukan.
Untuk masalah ini, kita memiliki Good Practices sehingga dapat melihat contoh masalah yang sudah diselesaikan oleh orang lain dan kemungkinan besar penyebabnya dapat diketahui.
Estimasi waktu untuk masalah jenis ini agak sukar dikalkulasi. Kita hanya dapat melakukan estimasi berdasarkan waktu maksimum yang pernah kita lakukan sebelumnya (ilhamrizqi.com, 2014).
Contoh: Koneksi internet Anda lambat ke situs-situs tertentu saja. Aplikasi Anda mengalami connection timeout.
- Simple System
Masalah yang hubungan antara penyebab dan akibatnya sangat jelas dan erat. Saking jelasnya, semua orang juga mengetahui mengenai masalah ini. Sumber pengetahuan terdapat di mana-mana dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Untuk mengatasinya tidak memerlukan analisa dan pemikiran yang rumit. Pendekatan yang dilakukan adalah:
Sense->Categorize->Respond.
Artinya kita tinggal melihat bagaimana situasinya, kemudian mengidentifikasi akar masalahnya termasuk pada kategori apa, kemudian merespon/mencabut akar masalahnya.
Dengan adanya kategori atau kelompok penyebab/akar masalah yang sudah jelas tersebut, maka untuk jenis masalah yang simple telah terdapat sekumpulan Best Practices. Apa yang berlaku efektif di tempat lain, dapat digunakan juga oleh kita. Estimasi waktu yang dibutuhkan juga mudah sekali dikalkulasi. Anda bisa estimasi apakah ini akan selesai 1 jam, 1 hari, atau 1 minggu (ilhamrizqi.com, 2014).
Contoh: Tidak dapat melakukan panggilan telepon, tidak ada dial tone.
- Chaos System
Masalah yang tidak memiliki hubungan antara penyebab dan akibat. Sehingga untuk mengatasinya bukan dengan berpikir atau kontemplasi. Namun langsung bertindak tanpa banyak berpikir.Pendekatan yang dilakukan adalah:
Act->Sense->Respond
Yaitu kita bertindak terlebih dahulu, kemudian melihat situasinya, lalu kita dapat mengambil keputusan. Hal ini merupakan Novel Practice yaitu berimprovisasi, melakukan sesuatu yang baru, aneh, atau asing.
Estimasi waktunya juga tidak dapat diukur (ilhamrizqi.com, 2014).
Contoh: Server crash, database corrupt, disk failed, kebakaran, kerusuhan, mendirikan bisnis baru, penyerbuan, peperangan.
Sumber internet:
Leave a Reply